Dr. W. A. Criswell
Kisah Para Rasul 19:1-2
11-05-78
Terima kasih untuk paduan suara dan orkestra yang menyanyikan karya Handel, yaitu Messiah. Izinkan saya mengingatkan anda bahwa ada dua puluh tiga orkestra lain yang menyanyikan yang sama. Dia berkata, “Saya pikir saya menyaksikan kemuliaan Tuhan,” saat dia menuliskan musik yang tidak ada taranya itu lebih dari tiga ratus tahun lalu. Jadi, hari Minggu berikutnya, kita akan mencari yang lain. Kita punya sukacita luar biasa untuk menikmati bersama jam-jam ini di First Baptist Church of Dallas dengan ribuan orang lewat televisi kabel, yang ada di stasiun di sini di Metroplex, dan yang di radio menyembah bersama-sama dengan kami. Ini adalah pendeta Gereja yang membahas salah satu teks dan subyek yang berkaitan dengan kehidupan kita di hadapan Tuhan. Judul renungan ini adalah SUDAHKAH ANDA MENERIMA ROH KUDUS? Ini merupakan sebuah eksposisi dari ketujuh ayat pertama dari Pasal 19 Kisah Para Rasul. Dalam renungan kita mengenai Kisah Para Rasul, kita telah sampai pada Pasal 19. Dan ini adalah awal dari tiga volume khotbah yang akan dicetak dalam paparan dari bagian Inji yang hebat dan bermanfaat ini. Di pekan berikutnya, akan dipublikasikan bagi kita volume pertama mengenai Kisah Para Rasul. Cetakan tersebut akan mencakup delapan pasal pertama. Ada empat puluh - empat puluh tujuh ayat dalam buku tersebut. Maka, minggu berikutnya, saya akan mengirimkan pesan berisi pasal sembilan sampai dengan pasal delapan belas. Dan ada empat puluh dua khotbah – empat puluh dua bab dalam Buku tersebut. Dan hari ini, kita memulai volume ketiga yang diawali dengan Pasal 19 Kisah Para Rasul.
Dengan segenap hati, saya ingin agar khotbah malam ini dan khotbah pagi ini bisa disampaikan pada saat bersamaan – karena keduanya adalah dua bagian dari satu kesatuan. Khotbah malam ini berjudul: MURID YOHANES PEMBAPTIS, dan kedua khotbah ini, baik yang malam maupun yang pagi ini, harusnya dilakukan bersama-sama. Tapi, karena kurangnya waktu, tidak ada kesempatan bagi saya untuk menyampaikannya sekaligus. Akan menjadi satu mujizat jika saya bisa menyelenggarakan kebaktian bahkan menyampaikan separuh dari pesan ini. Sekarang, mari kita baca nats kita. Ketujuh ayat yang memulai Pasal 19 dari Kisah Para Rasul. “Dan terjadilah bahwa Apolos masih di Korintus” [Kis 19:1]. Sekarang orang Alexandria hebat ini merupakan salah seorang murid Yohanes Pembaptis; artinya, dia adalah seorang murid dari seorang murid—murid dari Yohanes Pembaptis. Pergerakan ini berlanjut selama bertahun-tahun. Sat ini ada murid-murid Yohanes Pembaptis. Pergerakan ini berlanjut setelah Baptist, meskipun Tuhan tidak memaksudkannya demikian. Pegerakan ini sifatnya paralel. Terjadi secara seiring – pergerakan umat Kristen dan pergerakan Yohanes Pembaptis. Kehendak Tuhan adalah bahwa pergerakan Yohanes Pembaptis dimasukkan ke dalam pergerakan Kristen. Tetapi akhirnya tidak terjadi seperti itu. Mereka berjalan secara paralel. Orang Alexandria yang brilian bernama Apollos ini merupakan murid dari seorang murid bernama Yohanes Pembaptis. Dan ini memperkenalkan kita pada dua belas orang yang juga ada di Efesus, menyeberangi Laut Mediterania, yang merupakan murid dari sang murid bernama Yohanes Pembaptis. Jadi ini diperkenalkan oleh.
Dan terjadilah, ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka: ”Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya? Akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka: ”Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka: ”Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus: “Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus. Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka. Turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang [Kis 19:1-7].
Nah, sebagaimana anda tahu, saya yakin bahwa Firman Tuhan tidak bisa salah, dan tidak mungkin salah, dan merupakan wahyu dari atas. Tetapi kadang-kadang terjemahannya ke dalam bahasa asing—Firman itu sendiri tidak bisa salah dan tidak mungkin salah—tidak sesuai dengan Firman yang diwahyukan Tuhan. Dan anda memiliki satu contoh tragis dari kesalahan penerjemahan. Versi King James menuliskan dalam ayat kedua, “Paulus bertanya kepada mereka: “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?”—artinya, ini adalah berkat anugerah kedua; yaitu mereka percaya dan kemudian, di waktu selanjutnya, mereka menerima Roh Kudus seakan-akan ada dua insiden berbeda dalam kehidupan dua belas murid Yohanes Pembaptis ini. Dan ini telah menimbulkan banyak kesalahan dan bidat dan salah paham karena satu salah penerjemahan yang terjadi dalam kisah kekristenan. Tidak ada petunjuk sedemikian yang dibuat dalam Injil, dan memang bukan ini yang ada di teks aslinya.
Sekarang, kita akan menerjemahkannya persis seperti yang diwahyukan Tuhan: pneuma hagion—Roh Kudus; elabete. Ini adalah kata kerja aorist kedua dari lambano—berarti “menerima”—dan aorist adalah satu titik waktu. “Roh Kudus, apakah kamu menerimanya [di masa lalu]?” Apakah kamu menerimanya [di masa lalu]? Pisteusantes. Ini juga merupakan bentuk ‘participle’ aoristic pertama; pada saat engkau percaya [di masa lalu]. “Pada saat engkau percaya [di masa lalu], apakah engkau menerima Roh Kudus?” Secara bersamaan; pada saat yang sama engkau percaya, apakah engkau menerima Roh Kudus? Tidak ada hal sedemikian dalam Injil, teks nya tidak mengatakan demikian. Satu kali engkau diselamatkan, engkau dilahirkan kembali, engkau percaya, engkau percaya pada Tuhan, dan engkau menjadi seorang Kristen; dan kemudian, pada suatu waktu setelahnya atau di kemudian hari, atau di suatu waktu berbeda, engkau menerima berkat anugerah kedua. Itu tidak pernah terjadi. Tidak ada doktrin seperti ini pernah didapati dalam Firman Tuhan. Saya telah menerjemahkannya persis sebagaimana Roh Kudus telah menuliskannya. Secara bersamaan, pada titik waktu yang sama, elabete, aorist selalu merupakan satu titik waktu. Pada titik waktu itu, elabete, apakah engkau menerima Roh Kudus? Titik waktu mana? Aorist lain; pada titik waktu itu saat engkau percaya.
Terkadang, dalam versi-versi ini, anda akan menemukan kata-kata dalam bahasa kita yang sama-sekali tidak ada dalam Firman Tuhan orisinil. Dan itu selalu menciptakan reaksi yang tragis, Ambil contoh, 1 Yohanes 3:9: ”Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; . . . dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.” Dan dari kesalahan penerjemahan itu muncullah doktrin pengudusan tertinggi dan lengkap dan akhir dalam hidup ini—karena tidak mungkin bagi kita untuk hidup tidak melakukan dosa, sepenuhnya sempurna. Tidak ada doktrin sedemikian pernah diajarkan dalam Injil; secara manusiawi itu juga tidak mungkin. Injil adalah Kitab yang paling nyata dan paling bisa dialami dalam hidup dari semua Kitab lainnya. Apa yang anda dapati dalam kehidupan, anda akan menemukannya dalam Injil. Dan apa yang anda temukan dalam Injil, anda akan menemukannya dalam kehidupan. Anda tidak akan pernah menjadi sempurna—dalam arti, tidak bisa lagi berbuat dosa. Anda tidak akan pernah dikuduskan dalam tubuh manusiawi ini—tubuh maut ini. Dan memang tidak tertulis demikian. Apa yang dituliskan di sini adalah ini: “Siapapun yang lahir dari Tuhan, poiei—poiei; present indicative active—“tidak mempraktekkan dosa.” Dan dia tidak dapat, hamartanein; artinya present infinitive—“dan dia tidak dapat terus mempraktekkan dosa. Karena dia lahir dari Tuhan.” Saat seorang manusia memberikan dirinya untuk praktek kejahatan, dia tidak diselamatkan. Inilah yang dikatakan Injil. Engkau akan mengetahuinya dari buahnya. Tuhan kita berikrar. Dan teks ini tidak pernah mengatakan bahwa kita tidak akan bisa berbuat dosa—sempurna dalam hidup ini. Anda tidak akan pernah bisa. Dan anda akan kecewa jika anda pikir anda bisa melakukannya. Inilah sebabnya mengapa kita perlu mencuci kaki kita, seperti dikatakan Tuhan kita setiap hari: “Barang siapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya” [Yohanes 13:10]. Artinya, kita diselamatkan oleh Roh Tuhan—dilahirkan kembali; tetapi saat kita menjalani kehidupan di dunia ini, kaki kita menjadi kotor. Dan anda tidak bisa menghindarinya. Bagaimanapun anda mencoba untuk tidak melakukan kesalahan dan kesilapan dan kekurangan dan kedagingan dan dosa, itu ada bersama kita, dan akan ada sampai Tuhan memberikan tubuh baru dan tubuh yang dibangkitkan kembali kepada kita. Tetapi apa yang dituliskan penulis, apa yang dituliskan Yohanes dalam perikop ini adalah bahwa, praktek dosa dalam kehidupan seorang manusia adalah sebuah pengakuan berbeda, penggambaran bahwa dia tidak diselamatkan. Dia tidak dilahirkan kembali.
Anda memiliki sebuah kata tragis selain yang ditambahkan Versi King James kepada Pasal 16 Kitab Markus. Markus belum selesai. Manuskrip yang kita miliki dalam Markus sudah tercerai berai. Kitab itu tidak selesai. Bagian akhir kitab itu hilang—hilang dari awalnya. Sekarang telah ada empat puluh lusin upaya untuk menyelesaikan Kitab Markus. Salah satu akan anda temukan dalam Versi Injil King James. Dimulai di Ayat Sembilan sampai ke bawah. Tidak seorangpun tahu siapa yang menulisnya. Ini merupakan satu upaya untuk menyelesaikan Injil Markus. Tetapi itu tidak diwahyukan Tuhan. Tuhan tidak pernah menulis demikian. Dan artinya dimana anda menemui kelompok pawang ulang yang menemukannya di sana bahwa mereka akan menangani ular, dan itu tidak akan mengganggu mereka. Dan ini sedih dan tragis. Tetapi dari semua salah penerjemahan dalam Injil, tidak ada yang memunculkan bidat dan salah pemahaman terhadap pikiran Tuhan sebagaimana nats kita pagi ini. Diterjemahkan di sini, “sudahkah anda menerima Roh Kudus sejak anda percaya,” seolah-olah ini merupakan karya anugerah kedua.
“Saat anda berbalik”—saat anda diselamatkan—“pada titik waktu mana anda menerima Roh Kudus?” Tentu saja, ini yang akan menjadi kotbah saya hari ini. “Akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus atau tidak” [Kis 19:2]. Saat Tuhan melihat kedua belas murid itu—itu merupakan satu kongregasi kecil, satu kawanan kecil—dan saat Paulus memandang mereka, segera dia bisa merasakan, karena dia adalah seorang yang peka secara spiritual, dia merasakan kurangnya, adanya cacat dalam iman mereka. Ada kekurangan pada mereka. Jadi dia bertanya kepada mereka, “Saat kamu berbalik, saat kamu diselamatkan, apakah kamu menerima Roh Kudus? Tidak. Kami belum pernah mendengar tentang Roh Kudus. Segera terungkap pada Rasul apa yang dia curigai. Karena regenerasi adalah satu karya Roh Kudus Tuhan. Kita dilahirkan kembali oleh Roh Kudus Tuhan. Artinya bagaimana kita diselamatkan; dan tidak pernah dari kuasa Roh Kudus yang melahirbarukan. Pasal 3 Yohanes mengajar kita, “Jika seorang tidak dilahirkan kembali—anothen—”; jika seseorang tidak dilahirkan kembali oleh Roh Kudus; dia tidak dapat masuk. Dia bahkan tidak dapat melihat kerajaan Allah [Yohanes 3:3]. Di Pasal 8 Kitab Roma, Rasul Paulus menulis, “Tetapi jika seseorang tidak memiliki roh Kristus, ia bukan milik Kristus [Roma 8:9]. Regenerasi kita, kehidupan Kristen kita tidak dapat ditawar lagi, terikat dengan yang di atas—satu dengan hadirat dan kuasa Roh Kudus. Keduanya satu; tidak pernah terpisah. Kedua nya adalah satu dan merupakan hal yang sama. Dan tidak ada yang salah dalam hal itu. Anda tidak perlu tersandung saat ada atau tidak ada Roh Kudus dalam kehidupan seseorang. Ini tidak akan bisa salah.
Roh Kudus adalah api. Roh Kudus adalah nyala. Roh Kudus membakar. Dan anda tidak bisa menyalakan api. Api tidak lah seperti benda lain di bumi. Tidak ada yang bisa dibandingkan dengan bumi. Tidak sesuatupun yang bisa dibandingkan dengannya. Api tidak mirip dengan lain. Anda bisa melukisnya dengan indah, tetapi anda tidak bisa dihangatkan oleh kanvas itu, dan kanvas itu tidak terbakar, dan kanvas itu tidak membakar—sedangkan api membakar. Satu kali saya mendengar seekor monyet peliharaan kecil melarikan diri dari pemiliknya. Saat itu musim dingin, dan monyet itu kedinginan. Memanjat di satu sisi tembok, hewan kecil itu memandang ke dalam rumah, dan ada api besar di perapian. Hewan kecil itu berlari mengitari rumah dan mendapatkan satu lubang, masuk ke dalam, berlari ke ruang dimana ada nyala api di perapian, dan menaruh tangannya di depan api untuk menghangatkan dirinya. Pada akhirnya, hewan itu mati membeku. Ternyata itu adalah api yang dilukis di sebuah layar yang menutup perapian itu. Api tidak seperti benda lain. Api membakar dan menyala. Api punya panas dan kekuatan dan kemampuan. Rahasia alam semesta ini adalah api. Matahari yang menyala dan semua planet yang mengitarinya, membawa kehidupan, dan kehangatan, dan cahaya. Rahasia iman Kristen tidak kurang dari itu. Ada nyala Roh Kudus di dalamnya. Dicurahkan atas kita saat Pentakosta, Roh Tuhan, Roh yang membakar—menyalakan [nya] dan menghilangkan keegoisan kita, membakar kedagingan kita, membakar semua ketidaksenonohan dalam hidup kita, mengubur dosa kita, membawa kita kepada Yesus. Pembakaran kudus oleh Roh Tuhan memuliakan Tuhan dalam kita, dan satu waktu akan memuliakan kita, membebaskan kita, dan membangkitkan kita pada kemuliaan seperti Juru Selamat kita, Tuhan Yesus. Dan kita telah mendapatkan-Nya sepenuhnya sejak Pentakosta. Roh Tuhan—seluruh Roh Kristus dicurahkan atas kita. Saya menerima Dia seutuhnya. Sekarang saya harus memberikan diri saya kepada-Nya, agar Dia memiliki saya seutuhnya. Sudahkah anda menerima Roh Kudus? Saat engkau percaya, saat engkau dilahirkan kembali?
Jika Paulus akan berdiri di atas mimbar ini, atau jika dia ke sini untuk mengunjungi anda, dan berdiri di mimbar ini, dan dia memandang kita, atau mengunjungi rumah anda, dia memandang pada anda. Dan Dia melihat anda, dan Dia mendengar anda akankah Dia menanyakan pertanyaan yang sama? Apakah engkau menerima Roh Kudus Tuhan saat anda dilahirkan kembali? Saat engkau diselamatkan? Saat engkau percaya? Apakah demikian? Karena dalam hal lain yang kita alami dalam hidup kita, tidak ada regenerasi, tidak ada kelahiran kembali dari surga. Tidak ada kelahiran kembali. Tidak ada seorang Kristen yang terpisah dari kuasa Roh Kudus yang melahirbarukan, tidak pernah. Orang-orang ini adalah para murid Yohanes Pembaptis – luar biasa. Tetapi menjadi seorang murid dan pengikut pengkotbah Baptis besar bukanlah merupakan keselamatan. Dia mengkotbahkan pertobatan, tetapi reformasi kita tidak menyelamatkan kita. Kita bisa direformasi, dan terhilang. Dia memberikan kepada kita tanda besar reformasi dan pertobatan; yaitu baptisan air—Dicelupkan dalam air. Tetapi saya bisa dibaptiskan dalam air dan tetap masih bisa terhilang. Seluruh pergerakan Yohanes Pembaptis adalah asketik. Asketik adalah penarikan diri dari dunia, dan penyangkalan diri dari keduniawian, kedagingan dunia. Dan saya bisa menjadi seorang asketik. Dan saya bisa menarik diri dari dunia. Dan mencoba diri untuk disalibkan dan saya bisa mengobc untuk menghancurkan benih hasrat dalam diri saya. Seperti para penganut Buddhisme yang mencoba mencari Nirvana, saya bisa melakukan itu semua. Saya bisa menjalani kehidupan asketik biara dan tetap saya masih belum diselamatkan – masih terhilang. Saya bisa hidup bersungguh-sungguh. Saya bisa hidup cermat. Saya bisa mengabdikan diri. Saya bisa mematuhi semua hukum – berupaya sekuat mungkin, dan masih terhilang. Tidak ada yang bisa aku lakukan dengan kepatuhan pada hidup benar dan hukum, dan kepatuhan akan perintah yang bisa membebaskan jiwa saya dari maut.
Jika seorang manusia bisa diselamatkan oleh hukum, berarti seluruh pengorbanan dan penyaliban dan penderitaan Kristus—semua itu tidak berguna. Karena saya tidak dapat menyelamatkan diri saya sendirilah Yesus datang untuk menyelamatkan saya. Dan karena saya tidak bisa melahirbarukan diri saya sehingga Roh Kudus Tuhan melahirbarukan saya. Dan inilah yang sesungguhnya disebut oleh Injil sebagai baptisan Roh Kudus. Saat saya diselamatkan, saat saya dilahirkan kembali, saya dibaptiskan oleh Roh Kudus. Apa yang anda maksud dengan itu? Ini adalah cara Firman Tuhan menyampaikan doktrin ini – pengajaran ini. Ada sebuah nubuatan Yohanes Pembaptis yang baru saja kita baca, bahwa akan datang Seseorang yang akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus, dan dengan api” [Matius 3:11]. Dan persis sebelum kenaikannya ke surga, Tuhan berkata, “Engkau harus tinggal di Yerusalem karena tidak lama lagi,” menurut nubuatan Yohanes Pembaptis, “kamu akan dibaptiskan dengan Roh Kudus” [Kis 1:3, 5]. Dan saat Tuhan naik ke surga, mereka menantikan janji Bapa, yaitu, pencurahan Roh Tuhan—baptisan Roh Tuhan. Dan saat Pentakosta—berkat surgawi Tuhan Yesus Kristus dicurahkan di tengah-tengah kita. Dalam konteks ini, Yesus adalah Pembaptis. Dan Dia membaptiskan kita dengan Roh Kudus. Berkat surgawi itu disebut “janji Bapa”; artinya, Bapa berkata kepada Tuhan Yesus, “Engkau diinkarnasikan, mengambil bentuk tubuh manusia untuk berkorban; mati di kayu salib untuk dosa dunia; disalibkan untuk membenarkan mereka; Engkau menderita dalam anugerah penebusan dosa; dan Aku berjanji kepada-Mu bahwa Aku akan mencurahkan Roh Tuhan atas manusia.” Itulah janji Bapa.
Jadi saat Tuhan Yesus mati dan disalibkan dan dikuburkan, dan dibangkitkan, saat Dia naik ke surga, Tuhan menepati janji-Nya—disebut baptisan Roh Kudus, berkat surgawi dari Kristus. Dan saat Dia naik ke surga—untuk menggenapi nubuatan Yohanes, untuk menggenapi janji Bapa kepada Anak—Dia mencurahkan kepenuhan Roh Tuhan atas bumi pada hari Pentakosta. Dalam konteks ini, Yesus adalah seorang Pembaptis dan Dia membaptiskan segenap dunia ini dengan mencurahkan kuasa lahirbaru, nyala Roh Kudus. Sejak saat itu—sejak Pentakosta, adalah Roh Kudus yang membaptiskan kita ke dalam tubuh Kristus.
Paulus menyatakan dalam I Korintus 12:13, “oleh satu Roh kamu semua dibaptiskan ke dalam [satu tubuh]”—yaitu tubuh Kristus. Artinya, saat kita percaya—saat kita dilahirkan kembali, saat kita diselamatkan—Roh Kudus Tuhan menambahkan kita kepada tubuh Kristus. Dan kita semua merupakan anggota tubuh Kristus. Beberapa dari kita, kata Paulus—adalah seperti mata, beberapa seperti kaki, beberapa seperti kepala, beberapa seperti telinga. Kita tidak semua adalah kaki. Kita tidak semua adalah tangan. Kita tidak semua adalah mata. Semua kita telah ditambahkan ke tubuh Kristus, dan kita semua melengkapi tubuh Tuhan. Itulah baptisan Roh Kudus. Bilamana kamu mengajarkan Injil dengan benar, setiap doktrin akan terjalin seperti sebuah mosaik yang indah. Dan itulah sebabnya mengapa Injil mengajar kita bahwa bila seseorang benar-benar dilahirkan kembali dan diselamatkan, dia selamanya diselamatkan. Tidak ada hal seperti menambahkan tangan ke tubuh seseorang, kemudian mencabutnya, kemudian menambahkannya kembali, dan kemudian mencabutnya lagi, dan kemudian menambahnya lagi. Anda tidak menambahkan kaki anda ke tubuh anda dan kemudian memotongnya dan kemudian memasangnya kembali. Anda tidak diselamatkan lalu terhilang lalu diselamatkan lalu terhilang lalu diselamatkan lalu terhilang. Jika seseorang pernah dilahirkan kembali, benih itu tetap berdiam dalam dia. Dia selamanya diselamatkan dan dia mendapatkan hidup abadi. Dan kehidupan itu termanifestasi, dan itulah yang akan dibahas sejenak lagi dalam kotbah berikutnya. Kehidupan itu termanifestasi oleh hadirat dan karya, dan bukti adanya Roh Kudus secara luar biasa dalam hidupnya.
Jadi, bila seseorang dibaptiskan oleh Roh Kudus Tuhan, dia dibaptiskan pada satu titik waktu. Pada titik itu saat dia dilahirkan kembali, dia ditambahkan ke tubuh Kristus. Dan kemudian , setelah itu ada pemenuhan, dunia tanpa akhir. Saat ini memuji Tuhan – penuh dengan Roh Kudus. Kebaktian yang luar biasa, Tuhan memberkati kita dengna curahan Roh anugerah dan sukacita dan kedamaian dan glori – berlipat kali ganda.