Sungguh menakjubkan membaca bahwa Yusuf, seorang pemuda tampan yang belum pernah menikah, sanggup menghadapi godaan istri Potifar. Dia tetap mempertahankan kesucian hidup karena dia menganggap perzinahan sebagai kejahatan dan dosa terhadap Allah.
Godaan yang dihadapi oleh Yusuf itu berat karena: Pertama, mengingat bahwa Potifar adalah seorang pejabat tinggi di Mesir, istri Potifar pasti seorang yang cantik. Kedua, godaan istri Potifar itu bukan hanya terjadi sekali, tetapi terjadi dari hari ke hari. Ketiga, agaknya ada banyak “kesempatan baik” saat tidak ada seorang pun yang melihat (39:11). Keempat, bila Yusuf bersedia mengikuti kemauan istri potifar, dia pasti akan lebih sejahtera hidupnya. Kelima, Yusuf sendirian, tidak ada keluarga atau kawan yang menguatkan dirinya untuk melawan godaan istri Potifar.
Ada dua hal yang membuat Yusuf bisa mengatasi godaan dari istri Potifar. Pertama, sekalipun Yusuf terpisah dari lingkungan keluarganya, dia tetap beribadah kepada Allah secara pribadi. Dia tidak memisahkan antara ibadah dengan cara hidup. Dia meyakini bahwa segala sesuatu yang dilakukannya dalam hidupnya memiliki relasi dengan Allah. Kedua, Yusuf tidak mau tetap berada dalam situasi yang menggodanya untuk berbuat dosa. Ketika dia menghadapi godaan berat saat dirayu dalam keadaan rumah kosong, dia memutuskan untuk meninggalkan bajunya dan lari keluar rumah.
Bila Anda ingin bertahan menghadapi godaan dosa, Anda perlu mengikuti teladan yang diberikan oleh Yusuf. Anda harus menyadari bahwa seluruh aspek kehidupan ini berkaitan dengan Allah. Anda juga perlu menjalin persekutuan yang akrab dengan Allah melalui doa dan Firman Tuhan. Selanjutnya, Anda harus bersikap tegas dalam menolak dosa. [P]
Mazmur 119:9 “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.”
0 komentar:
Posting Komentar