Jumat, 19 Maret 2010

Kencana Wingka (Pecahan Genting Yang Berharga)


Baca: Mazmur 127

Ayat Mas: Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Mazmur 127:3

Wingka ialah pecahan genting, sedangkan kencana berarti emas. Meskipun sejatinya hanya pecahan genting, ia dianggap sebagai sebungkah kencana, emas yang amat berharga. Begitulah cara pandang orang Jawa terhadap sosok anak. Mereka menggunakan istilah kencana wingka untuk menggambarkan kasih sayang orangtua kepada anak mereka. Sejelek-jeleknya, sebodoh-bodohnya, atau senakal-nakalnya si anak, orangtua akan tetap mengasihi dan menyayanginya, bahkan jika perlu membela kelemahannya itu.
Pandangan ini mengandung kebaikan selama kita menerapkannya secara wajar. Sayangnya, orang cenderung bersikap berlebihan. Di satu sisi, sebagian orangtua menganggap anak sebagai kencana yang tidak boleh dicolek sedikit pun: dimanjakan, dituruti semua permintaan dan kemauannya, dibiarkan saja ketika melakukan pelanggaran atau tidak taat. Di sisi lain, ada orangtua yang memperlakukan anak sebagai “wingka”, merendahkan dan menginjak-injaknya, seperti yang terungkap dalam berbagai kasus kekerasan di dalam rumah tangga.
Alkitab menyetujui pandangan bahwa anak itu kencana. Ya, anak adalah karunia Tuhan yang sangat berharga. Ia pun diciptakan menurut rupa dan gambar Allah. Namun, anak kita juga mengandung wingka, tabiat dosa yang mencemari semua manusia. Jadi, kita sepatutnya mengasihi dan menghargai anak tanpa mengabaikan kecenderungan berdosa yang membuatnya suka melawan. Untuk itu, kita tidak boleh melalaikan pendidikan dan pendisiplinan anak, yang akan membentuknya menjadi “anak panah di tangan pahlawan”, memenuhi panggilan Tuhan bagi hidupnya.

KASIH BUKAN HANYA DIUNGKAPKAN MELALUI PELUKAN NAMUN JUGA MELALUI TEGURAN DAN DIDIKAN

0 komentar:

Posting Komentar