Mana yang benar: Konsep tentang hidup “bagaimana nanti” atau “nanti bagaimana”?
Rasul Paulus menasihati jemaat untuk memikirkan perkara “yang di atas” (3:1-2), yaitu dengan kesadaran bahwa ada kehidupan dalam kekekalan dan bahwa suatu hari kelak kita harus mempertanggungjawabkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan. Kesadaran tersebut akan mempengaruhi cara hidup, tingkah laku, pikiran, dan perkataan kita. Hidup yang sudah ditebus oleh Kristus merupakan suatu proses perubahan terus-menerus untuk menanggalkan kehidupan duniawi yang lama dan menggantikannya dengan kehidupan rohani yang baru, sehingga karakter kita terus-menerus diperbaharui menjadi semakin menyerupai gambar Allah (3:9-10).
Bagaimana seorang beriman bisa mengalami perubahan karakter? Pertama,dengan menumbuhkan karakter ilahi dalam kehidupan kita (3:12-15). Kedua, dengan menerapkan tingkah laku yang mulia (3:16-17) yang terlihat nyata di dalam berbagai relasi kehidupan, baik di dalam maupun di luar rumah tangga (3:18-21). Dengan demikian, pengharapan akan masa depan, yaitu hidup bersama dengan Kristus, sudah bisa kita rasakan sekarang di dunia ini.
Apa yang kita perbuat pada hari ini akan menentukan bagian yang ditentukan bagi kita didalam kekekalan. Sudahkah kita mempraktikkan perbuatan baik yang sejalan dengan karakter seorang yang sudah mengalami penebusan Kristus? Bangunlah karakter Anda melalui kebiasaan hidup yang baik dan hati yang takut akan Tuhan. Ingatlah bahwa hanya Tuhan yang sanggup mengubah hati manusia.
0 komentar:
Posting Komentar